Senin, 23 Agustus 2010

Shalat Itu Menyehatkan


Judul Buku : Keajaiban Shalat Menurut Ilmu Kesehatan Cina

Penulis : Lukman Hakim Saktiawan

Penerbit : Mizania Bandung

Tahun Terbit : 2007, Cetakan III

Tebal Buku : xv + 205 Halaman

-------------------------

Memang semua perintah dari Allah SWT selalu memberi manfaat kepada hamba-Nya bukan mudharat. Ibadah-ibadah fardhu yang kita laksanakan seperti puasa, zakat, berhaji, dan shalat mempunyai efek positif terhadap semua aspek kehidupan kita. Menurut ilmu kesehatan, puasa bermanfaat untuk detoksifikasi racun di dalam tubuh. Secara kehidupan bersosial, puasa membuat kita dapat merasakan kesusahan orang-orang yang kelaparan sehingga timbul perasaan kita untuk membantu sesama. Zakat, selain untuk membersihkan harta juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa suka memberi terhadap sesama apalagi terhadap orang yang membutuhkan. Berhaji merupakan simbol persatuan ummat Islam seluruh dunia. Adapun shalat, tidak ada seorang pun yang meragukan keutamaannya.

Ditinjau dari perspektif ilmu kesehatan Cina, tiap-tiap gerakan, sikap, serta setiap perubahan gerak dan sikap tubuh, akan memberikan efek pada kesehatan jasmani secara keseluruhan. Demikian pula shalat seandainya dilakukan dengan benar adalah cara yang paling sempurna untuk memelihara kondisi kesehatan tubuh kita.

Dalam buku ini, Lukman Hakim Saktiawan, seorang guru kungfu dan praktisi terapi pengobatan tradisional Cina, mengkaji keunikan, kelebihan, dan keutamaan shalat dengan meninjau dari perpaduan hebat antara wudhu, shalat itu sendiri, dan waktu shalat. Kemudian menganilis dengan kaidah ilmu kesehatan Cina.

Menurut para tabib Cina, seluruh organ internal manusia terkait dan terhubung dengan chi (energi). Dan mekanisme serta fungsi semua organ internal itu saling mempengaruhui satu sama lain. Oleh karena itu, jika sirkulasi chi di dalam tubuh tidak lancar maka tentunya akan terjadi kemerosotan kondisi fisik atau bisa saja salah satu bagian tubuh tidak mampu berfungsi (malfungsi).

Tubuh manusia terdiri dari rangkaian tulang, daging, otot-otot, serabut-serabut, organ-organ, dan kulit yang menjaga bentuk. Kulit merupakan bagian yang bersinggungan dengan dunia luar sehingga sangat rentan terhadap luka yang diakibatkan oleh berbagai jenis sebab.

Seperti diketahui semua Muslim, praktik wudhu sangat erat kaitaanya dengan kulit. Menurut perspektif ilmu kesehatan Cina, praktik wudhu dapat mengalirkan energi ke kulit untuk memperlancar peredaran darah dan menjaga kepekaan saraf kulit. Selain itu, air yang meresap melalui pori-pori kulit akan membantu membersihkan bagian-bagian kulit dari kotoran. Wudhu juga meresapkan molekul-molekul air yang bersinggungan langsung dengan bagian-bagian tertentu yang memiliki banyak titik saraf yang berhubungan langsung dengan organ-organ internal tubuh manusia, sehingga menyebabkan badan segar kembali.

Yang lebih mengagumkan lagi, secara tidak sadar pada saat berwudhu kita telah merangsang simpul-simpul saraf yang berhubungan dengan bagian internal tubuh pada saat penggosokan dan penekanan pada lapisan kulit sehingga memperlancar aliran chi dalam tubuh kita. Dan tentunya dengan lancarnya aliran chi berdampak terhadap kesehatan kita.

Gerakan-gerakan shalat mempunyai hubungan erat dengan sistem organ anatomi manusia. Misalnya, posisi berdiri tegak pada permulaan shalat. Posisi ini memfungsikan setiap struktur tulang dan otot pada semua bagian tubuh, mulai dari kaki sampai kepala. Takbiratul Ihram merupakan gerakan yang menimbulkan tarikan ringan pada otot-otot dan rongga-rongga dada yang berfungsi untuk pernafasan. Ruku’ berfungsi untuk memacu sistem saraf yang terletak di bagian pinggang. Pada saat sujud, letak kepala yang turun membawa proses peredaran darah yang membawa oksigen ke dalam otak. Efeknya membuat otak bisa berfungsi secara maksimal.

Sungguh besar manfaat shalat jika kita lakukan dengan sungguh-sungguh. Menyehatkan badan sekaligus menyehatkan jiwa. Menyehatkan badan karena gerakan-gerakannya, menyehatkan jiwa karena dalam shalat kita berserah diri kepada Sang Kholik maka hilanglah penyakit-penyakit hati.

Maka wajarlah para ulama-ulama besar dulu selalu menjadikan shalat sebagai kegiatan utama mereka. Mereka sadar sepenuhnya akan manfaat shalat bagi mereka. Tubuh mereka sehat, jiwa mereka sehat. Umur mereka panjang penuh berkah.

Ketika bicara tentang shalat fardhu tentunya tidak lepas dari waktu difardhukannya shalat itu. Misalnya shalat subuh dilakukan pada waktu subuh. Kita juga tahu bahwa waktu-waktu shalat fardhu itu ditentukan berdasarkan perubahan posisi matahari terhadap bumi. Perubahan ini tentu juga membawa pada perubahan suhu, gelombang elektromagnetik, dan lain-lain. Semua perubahan yang terjadi di alam besar ini tentu berdampak terhadap alam kecil (tubuh).

Dalam ilmu kesehatan Cina sebagaimana yang dijelaskan penulis, sirkulasi harian chi di dalam tubuh manusia tidak bisa terlepas dari sirkulasi chi alam tempat kita tinggal yaitu bumi dan sistem kosmik. Sirkulasi ini dipetakan menjadi enam elemen yaitu tanah, api, air, api ministerial, kayu, dan logam. Masing-masing elemen mewakili organ internal manusia dan periode sirkulasi itu berjalan. Misalnya elemen air berhubungan dengan organ ginjal dan kandung kemih, dan bersirkulasi dari jam 15.00-19.00. Sehingga waktu yang sama dengan waktu shalat asar ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan terapi kandung kemih.

Begitu juga waktu-waktu shalat fardhu yang lain merupakan waktu yang tepat untuk terapi kesehatan organ internal tubuh manusia. Shalat subuh merupakan waktu yang tepat untuk terapi paru-paru, shalat zuhur untuk terapi jantung dan usus kecil, shalat magrib untuk terapi ginjal, dan shalat isya untuk terapi perakardium dan triple burner.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan shalat lima waktu, sesungguhnya kita hidup selaras dengan siklus alamiah tubuh dan alam. Rangkaian wudhu, waktu shalat, dan shalat mengajari kita untuk selalu hidup bersih, hidup sehat, dan menghargai waktu dan hidup sesuai dengan siklus alam semesta.

Perlu kita tanamkan dalam lubuk sanubari kita bahwa Allah SWT selalu memudahkan kita dan Dia tidak ingin membuat kita susah. Segala yang diwajibkan-Nya semua bermanfaat buat kita. Penyakit-penyakit yang menghinggapi tubuh kita sebenarnya karena ulah kita sendiri tidak menjalankan perintah-NAya dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu setidaknya kerjakanlah shalat dengan sungguh-sungguh. Insya Allah tubuh kita sehat, jiwa kita juga sehat.


M. Nashiruddin Hasby Amunty, SS

Sarjana Sastra Fakultas Adab Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN SUKA JOGJA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar